Kamis, 29 Desember 2011

Artikel


POTENSI KOTA BATU
            Kota Batu yang terkenal sebagai kota Apel dan kota Pariwisata ini merupakan kota yang sejuk nan elok. Kondisi kota batu yang cukup strategis dan sejuk ini membuat banyak orang untuk mengunjungi kota pariwisata ini baik dalam lingkup jawa timur sampai luar kota. Pariwisata yang ada di kota Batu cukup banyak sekali mulai dari Cangar (pemandian air panas), Coban Talun, Selecta, taman rekreasi Songgoriti, Jatim Park, Museum Satwa serta BNS (Batu night Spectaculer) dan lain-lain.
            Pariwisata kota Batu memang membantu dalam perekonomian masyarakat sekitar untuk memperoleh penghasilan. Penduduk kota batu yang mayoritas petani Apel dan Bunga ini dapat memanfaatkan peluang emas untuk langsung menjual hasil tanamannya kepada para wisatawan yang berkunjung ke kota Wisata Batu.
            Namun akhir-akhir ini kota Batu sering dilanda kemacetan yang begitu panjang, hal ini di karenakan adanya musim liburan sekolah di akhir semester serta liburan tahun baru selama dua minggu. Dengan adanya liburan ini wisatawan yang berkunjung ke kota Batu semakin meninggkat tajam sehingga melumpuhkan aktivitas lalu lintas yang ada di kota Batu. Kemacetan yang terjadi yaitu mulai dari jalur pusat kota Batu (alun-alun) sampai jalan raya Pendem. Namun dengan sergap polisi kota Batu mengatur jalannya lalu lintas kendaraan agar tidak terjadi kemacetan yang berkepanjangan.
            Dengan demikian potensi yang dimiliki kota Batu memang besar sekali karena mampu menarik wisatawan asing yang ingin berkunjung ke kota Batu. Potensi yang ada diharapkan dapat tetap terjaga dan dapat dilestarikan. Sebab hal itu akan berdampak positif serta mampu untuk memajukan dan mengembangkan perekonomian masayarakat sekitar kota Batu dengan lebih baik lagi. Dan diharapkan potensi yang ada dapat dijadikan sebagai peluang usaha, sehingga  dapat lebih kreatif dan inovatif dalam mengambangkan usahanya.


Artikel


PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan sitematis dalam mengembangkan potensi peserta didik. Sedangkan budaya adalah keseluruhan sistem berpikir, nilai, moral, dan keyakinan (belief) manusia yang dihasilkan masyarakat. Namun Karakter itu sendiri merupakan Watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang  terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak.
Sehingga pendidikan budaya dan karakter bangsa merupakan suatu usaha sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi peserta didik agar mampu melakukan proses internalisasi, menghayati nilai-nilai menjadi kepribadian mereka dalam bergaul di masyarakat, dan mengembangkan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera, serta mengembangkan kehidupan bangsa yang bermartabat.
Namun pada zaman yang semakin modern dan berkembang pada saat ini budaya dan karakter bangsa seakan luntur akan adanya teknologi yang serba canggih dan budaya dari luar. Oleh karena itu dalam mengajarkan pendidikan pada saat ini sebaiknya diikuti dengan nilai-nilai moral yang diharapkan dapat mengimbangi antara budaya dan karakter dengan adanya teknologi yang masuk ke dalam bangsa (negeri) ini.
Tujuan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa yaitu:
1.      Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.
2.      Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius.
3.      Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik.
4.      Mengembangkan kemampuan peserta didik.
5.      Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah.
Dengan demikian pendidikan budaya dan karakter bangsa perlu ditanamkan kepada peserta didik agar dapat berperilaku yang terpuji dan berakhlakul karimah berdasarkan nilai-nilai moral yang sesuai dengan tradisi dan budaya bangsa yang religius.


LOPORAN KE ALUN-ALUN MAlANG


            Alun-alun Malang merupakan pusat kota yang ada di kota Malang. Saya melakukan kunjungan ke alun-alun malang kerena untuk memenuhi perkuliahan jurnalistik. Tujuan kunjungan ke alun-alun Malang ini adalah untuk mengetahui situasi dan kondisi yang ada di alun-alun tersebut.
            Keadaan alun-alun Malang begitu sangat ramai, dimana kondisi alun-alun Malang itu sendiri terletak di tengah-tengah jalan raya banyak kendaraan yang sedang melintas dan dikelilingi oleh beberapa pusat perbelanjaan, kantor pos, terdapat juga masjid yang cukup besar yang berada tepat di sekitar alun-alun. Selain itu terdapat pula angkot-angkot yang sedang menunggu para penumpang.  
            Di sekitar alun-alun tersebut banyak pula orang berjualan, mulai dari berjualan mainan anak-anak, berjualan makanan dan berjualan minuman. Di alun-alun juga tersedia tempat duduk bagi orang-orang yang berkunjung kesana, terdapat pula burung-burung merpati yang terbang kesana kemari untuk sekedar dinikmati keindahannya oleh para pengunjung. Pepohonan yang rindang memberikan kesejukan sehinnga dapat digunakan sebagai tempat berteduh. Selesainya kunjungan ke alun-alun ini kami segera kembali pulang.

Rabu, 28 Desember 2011

Artikel Aktual


PENTINGNYA EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTIENT (ESQ) DALAM PENDIDIKAN
Di dalam dunia pendidikan sekarang ini banyak orang beranggapan bahwa IQ (Intelligent Quotient) sebagai faktor penentu kesuksesan seseorang sehingga banyak orang tua berupaya agar anaknya menjadi cerdas bahkan sejak di dalam kandungan para orang tua sudah menerapkan treatment khusus agar anaknya bisa menjadi anak yang cerdas. Selain itu kebanyakan orang tua menilai prestasi anak hanya dengan nilai (angka) yang baik-baik saja, padahal tidak demikian nilai (angka) bukan satu-satunya penentu kesuksesan.
Fakta kemudian menunjukkan ternyata IQ hanya menyumbang 20 % bagi keberhasilan manusia. Permasalahan ini pernah dikaji oleh Emotional Quotient Inventory bahwa faktanya yang benar-benar terjadi IQ hanya menyumbang sekitar 6% terhadap keberhasilan seseorang. Menurut Institut Teknologi Carnige yang ada di Amerika, dari sepuluh ribu orang yang sukses, 15% karena kemampuan intelektual (IQ) dan 85% karena faktor kepribadian.[1]
Menurut Ary Ginanjar ESQ adalah kemampuan untuk memberi makna spiritual terhadap pemikiran, perilaku dan kegiatan, serta mampu menyinergikan IQ, EQ, dan SQ secara komprehensif.[2]Dan nilai dasar dari ESQ bersumber dari asmaul husna yaitu sifat jujur, tanggung jawab, visioner, disiplin, kerjasama, adil, dan peduli[3]
Sehingga  pada  tahun  2003,  lahirlah  Undang-Undang  SIKDIKNAS (Sistem  Pendidikan  Nasional)  Nomor  20  Tahun  2003  merupakan  awal reformasi  pendidikan  yang  mencoba  menyeimbangkan  pola  pembangunan SDM  dengan  mengedepankan  SQ  (Kecerdasan  spiritual),  EQ  (kecerdasan emosi) dan tidak mengabaikan IQ (kecerdasan intelektual).[4]
Dengan demikian dalam dunia pendidikan, prestasi bukan semata-mata ditentukan oleh nilai (angka-angka) akan tetapi kesuksesan dan prestasi seseorang dapat pula dilihat dari kepribadian dan tingkah lakunya sehari-hari.



[1] Ary Ginanjar dan Ridwan Mukri, ESQ For Teens (Jakarta: PT Arga Publishing, 2007), hlm. 19
[2] Ary Ginanjar, ESQ (Emotional Spiritual Quotient) (Jakarta: Arga Publishing, 2007), hlm. 13
[3] Ary Ginanjar Agustian dan Ridwan Mukri, ESQ For Teens (Jakarta: PT Arga Publishing, 2007), hlm. 131

[4] Tuti, Emotional Intelligence (EI) / http;//azzahra-university.ac.id diakses selasa 15-12-2011. 12:00 WIB
  

LAPORAN MALANG POS


Kunjungan saya ke Malang Pos pada hari Jum’at tanggal 9 desember 2011 kemarin adalah kunjungan kedua setelah sebelumnya saya bersama teman-teman berkunjung terlebih dahulu ke Radar Malang.
Saat kami berada di Malang Pos, saya bersama bapak Khoirul Anwar beserta teman-teman langsung memasuki sebuah ruangan. Disana kami mendengarakan penjelasan dari orang yang sudah banyak berjasa dalam memajukan Malang Pos ini tentang jurnalistik dan kemediaan.
Beliau menjelaskan tentang awal berdirinya Malang Pos yaitu pada tahun 1998 hingga sekarang, berarti sekitar 13 tahun Malang Pos itu berdiri. Mengenai Pers dan  koran itu sendiri berdiri melalui sebuah badan hukum. Dan dari salah satu teman saya pun mengajukan pertanyaan mengenai bagaimana malang pos ini agar bisa lebih berkembang?   Dan Beliau menjawab bahwa Malang Pos ini lebih kosentrasi pada bidang-bidang lokal khususnya malang raya dan sekitarnya, misalnya meliput tentang tim sepak bola yang sudah fenomenal di Malang itu sendiri yaitu AREMA, meliput tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di kota Malang, dan meliput mengenai kondisi cuaca ataupun yang lainnya. Di dalam media koran juga terdapat kelompok koran lingkup daerah (community newspaper) yang berjalan sesuai dengan ekonomi daerah tersebut.
Di Malang pos ini memberikan kebebasan kepada para karyawan yang masih kuliah, akan tetapi dibatasi pula untuk secepatnya menyelesaikan perkuliahannya secara tepat waktu. Setelah menderngarkan berbagai penjelasan tentang jurnalistik dan kemediaan tersebut saya bersama teman-teman mendapatkan kesempatan untuk melihat ke ruangan tempat pengeditan pembuatan koran, dan penulisan koran yang dilakukan oleh para wartawan. Dan akhirnya kami beranjak dari Malang Pos untuk segera pulang.    

LAPORAN RADAR MALANG


Radar  malang merupakan merupakan sebuah surat kabar harian yang terbit di Malang, Batu dan sekitarnya di wilayah Jawa Timur, Indonesia. Surat kabar ini termasuk dalam grup Jawa Pos. Kantor pusatnya terletak di Malang.
Jum’at tanggal 9 Desember 2011 kemarin saya bersama teman-teman sekelas melakukan kunjungan ke Radar Malang, untuk mengikuti mata kuliah jurnalistik yang dibimbing oleh bapak Khoirul Anwar. Beliau merupakan salah satu staff di Radar Malang tersebut. Meskipun kondisi pada saat itu hujan akan tetapi tetap saja kita antusias dalam mengikuti perkuliahan tersebut karena untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah dalam menulis yang baik dan benar untuk membuat karya ilmiah.
Dalam penulisan kalimat yang baik dan benar itu harus sesuai dengan ejaan yang ada dalam Bahasa Indenesia, yaitu harus ada subjek, predikat, objek dan keterangan (SPOK).
Setelah mendengarkan sedikit penejelasan dari Bapak Khoirul Anwar tentang langkah-langkah dalam menulis yang baik dan benar maka kami pun beranjak untuk melakukan kunjungan yang kedua yaitu menuju Malang Pos.










FEATURE LINGKUNGAN TENTANG KELAS, TEMAN DAN DOSEN


Saya kuliah di salah satu perguruan tinggi Islam Negeri yang berada di Malang, yaitu kampus UIN Maulana Malik Ibrahim. Dengan mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI). selama masa perkuliahan saya mempunyai beberapa teman yang berbeda-beda karakter, sifat dan sikapnya mulai semester satu hingga sekarang semester tujuh. Dengan adanya  perbedaan tersebut dapat memberikan motivasi dan inspirasi kepada saya untuk berbuat lebih baik lagi.
Saat jam kuliah sedang berlangsung maka saya bersama teman-teman mulai masuk kelas dan mengikuti dengan antusias apa yang disampaikan oleh Dosen yang sedang mengajar. Biasanya dalam satu kelas terdapat 30-40 orang, akan tetapi mereka semua merupakan mahasiswa dan mahasiswi yang aktif di dalam menjalankan perkuliahan. hal itu terbukti dengan mengerjakan tugas tepat waktu, dan terkadang ada dosen yang berhalangan hadir namun diskusi tetap saja berlangsung untuk mencapai target selesai sebelum UAS.
Karakter dan sifat seorang dosen pun berbeda-beda dalam cara menyampaikan mata pelajaran mulai dari yang kiler, serius, disiplin dan kocak. Dengan berbagai macam perbedaan tersebut maka saya dan teman-teman belajar memahami apa yang diinginkan oleh seorang dosen.
Kondisi lingkungan belajar saya disini sangat mendukung sekali karena udaranya yang dingin dan sejuk dan kelas yang bersih, Disamping itu banyak juga teman-teman yang berasal dari berbagai daerah yang sama-sama belajar untuk mencapai tujuan yaitu tercapainya cita-cita dengan ilmu yang diperolehnya. Sehingga dapat memotivasi saya untuk lebih giat dalam belajar.